Bagi Santo Fransiskus dari Assisi, Santa Klara dari Assisi dan para pengikut mereka hidup doa bersifat sentral, karena komunikasi dengan Allah melalui doa memberikan kepada mereka pengalaman “menghidupkan kembali” atau “mempersatukan kembali” mereka dengan misteri-misteri Kristus, dengan demikian memberikan makna dan tujuan atas eksistensi dan kegiatan-kegiatan mereka. Penulis riwayat hidup Fransiskus yang pertama, Beato Thomas dari Celano, mengatakan bahwa Fransiskus bukan sekedar berdoa, tetapi sudah menjadi doa itu sendiri” (2Cel 95). Artinya doa bukan lagi merupakan sesuatu yang ia lakukan, melainkan sesuatu yang menjadi hidupnya sendiri. Doa begitu penting bagi Fransiskus karena bagi dirinya doa merupakan pengalaman dan pengungkapan iman yang sangat mendasar. Apa yang ia praktekkan, ia menganjurkannya kepada para saudaranya pula.